Minggu, 06 Januari 2013

Si Pencuri Buah Apel (cerita untuk anak)

by Farita Najib Zakiyah

Pada saat itu Difa, Luna, dan Vita sedang bermain di taman Rumah Vita
"Vit, kamu tau enggak, pohon apel di depan rumahku itu kadang buahnya sering hilang loh..."kata Difa
"Masak sih, aku tidak percaya, kan tidak ada hantu."sahut Luna.
"Ya udah kalo gak percaya, lihat aja sendiri" jawab Difa kesal.
" Yuk Kita lihat yuk," kata Luna dan Vita hampir bebarengan.
Tak lama kemudian, mereka sudah sampai di rumah Difa.
"Assalamualaikum." ucap mereka bertiga.
"Wa alaikum Salam." jawab mama Difa
"Ayo Masuk, darimana aja kalian" ajak mama Difa.
"Dari rumah Vita tante.." jawab Luna.
Mereka bertiga lantas mengamati pohon apel di depan rumah Difa.
"ayo kita hitung berapa banyak buah yang ada di pohon itu" ajak Difa.
Setelah dihitung ternyata ada 9 buah. Kemudian mereka bermain di halaman rumah Difa,Tak lama kemudian mereka kembali ke depan rumah Difa tempat pohon apel itu berada , kemudian mereka menghitung lagi ada berapa banyak apel yang ada di pohon itu, setelah di hitung ternyata buah apelnya tinggal 4 buah, mereka bertiga terkejut, lalu mereka mencoba untuk mengetahui bahwa siapa pencuri buah apel itu "Luna, Vita , kita sampai di sini saja ya , karena aku mau ada acara di rumah saudaraku , ok" kata Difa ,"ok Difa " kata Vita dan Luna hampir berbarengan ,"kalian besok berkumpul di sini ya!,mumpung masih libur" kata Difa, " ok sampai jumpa besok lagi ya "

**
Keesokan harinya, " Assalamualaikum " Ucap Luna dan Vita. "wa alaikum salam " " Ayo masuk " kata Difa , " taruh barang barang kalian disini ya " kata Difa , ayo kita ke depan rumah untuk mengetahui siapa si pencuri buah apel itu " kata Difa , " ayo " kata mereka bertiga ", setelah sampai di depan rumah Difa, mereka bertiga melihat ada bayang bayang seorang anak yang menuju pohon apel itu , setelah mereka amati siapa anak itu , ternyata yang mengambil buah apel itu adalah Dodo, anak tukang tambal ban di sebelah gang rumah Difa, dia tidak bersekolah karena tidak ada biaya.
"hai Dodo, jangan diambil apelnya belum matang."teriak Difa spontan.
Dodo yang yang kaget mendengar teriakan Difa langsung bersembunyi di balik tembok pagar.
Difa, Vita dan Luna berlari menuju persembunyian Dodo. Dodo ketakutan menundukkan kepala. 
"Do, kenapa kamu mengambil apel-apel itu?" tanya Vita.
"a....a....aku suka makan apel itu. aku pengen beli tapi aku tidak punya uang..." jawab Dodo lirih.
"Do, meskipun kita tidak mampu, kita tidak boleh mencuri Do, dosa."ucap Vita.
"Jika kamu minta baik-baik kepadaku pasti aku kasih, apel-apel itu belum matang Do, nanti kalo sudah matang pasti lebih manis rasanya."kata Difa.
"oke, aku punya ide, apel apel itu kita bungkus kertas biar matang, masing-masing kertas kita kasih nama VITA, DIFA, LUNA, DODO. jadi nanti kalo matang masing mendapat satu buah apel, setuju......"ajak Vita.
"dan kamu Do, jangan diulangi lagi perbuatanmu itu, oke, ayo minta ma'af sama Difa" kata Luna.
"iya, aku minta ma'af Difa, aku gak akan mengulangi lagi mencuri apelmu, terima kasih teman-teman kalian baik hati telah menuliskan namaku di salah satu bungkus apel itu." jawab Dodo.
"Oke sama-sama Do, sekarang sudah sore ayo kita pulang, mandi. Aku belum sholat Ashar" kata Difa.
"ayo-ayo pulang.....assalamualaikum....."teriak Luna sambil berlari kecil menuju rumahnya.
"wa alaikum salam da...da...."jawab Difa, Vita hampir bersamaan

Tidak ada komentar: